Monday, September 29, 2008

SISI LAIN RUMAH TOKO

Oleh : Shoim Asy’ari

Sejarah negara indonesia merupakan negara agraris, sebagian daerahnya adalah kawasan pertanian dan sebagian besar masyakat indonesia bermata pencaharian pertanian, hal ini didukung oleh musim yang dimiliki oleh negara ini yaitu musim hujan dan kemarau, dimana musim tersebut hanya ada dalam kawasan tropis. Perkembangan Negara ini selalu berkaitan dengan pertanian. Awal dari berdirinya Negara ini masyarakat kita sebagian besar beraktifitas dilahan pertanian dibandingkan dengan perdagangan, politik, ataupun lainya.

Pertanian sebagai mata pencaharian masyarakat kita telah membawa kita kepada Negara dengan ketahanan pangan nasional sampai pada internasional pada tahun 1980 an. Masyarakat kita yang sebagian besar kebutuhan mereka berasal dari hasil pertanian. Disisi lain sawah merupakan tempat masyarakat untuk berinteraksi yang efektif dan dalam membangun informasi yang sedang bekembang dilingkungan dan Negara ini, serta masyarakat saat itu tidak berfikir bagaimana mereka harus menghitung atau mengukur semuanya dengan materi, sebagai contoh dalam bentuk kegiatan dimasyrakat seperti pembangunan rumah warga, sebagian masyarakat membantu dengan tanpa pamrih, tanpa harus menghitungnya berapa mereka harus dibayar, dan imbalan apa yang harus saya dapatkan. Hal itu dapat dilihat bahwa masyarakat kita yang dominan adalah masyarakat petani.

Tetapi kondisi sekarang berbeda pada kondisi yang lalu, Kalau kita melihat kondisi lahan yang ada disekitar kita,yang dulunya adalah lahan pertanian yang luas, maka sekarang akan kita lihat banyak lahan yang telah beralih fungsi menjadi bangunan rumah yang digunakan sebagai toko (ruko). dimana dulu adalah hamparan sawah yang digunakan sebagai tempat mereka untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Dari kejadian ini timbul pertanyaan, mengapa ini terjadi, apa yang menyebabkan ini terjadi.

banyak berdirinya rumah-rumah toko cukup menginterpretasikan bahwa masyarakat kita sebagian besar hijrah kepada perdagangan yang disebabkan pertama, lahan yang digunakan untuk pertanian semakin hari semakin bergeser menjadi bangunan, baik berupa perumahan, kantor, jalan raya, dll. Tentu itu berakibat pada pengasilan dan kebutuhan mereka yang berkurang. Kedua, dukungan pemerintah yang sangat kecil dibandingkan dengan kelompok pedagang, politik. Hal ini dibuktikan dengan pemberdayaan masyarakat petani sangat minim sekali, kurangnya pemberian subsidi pupuk dan obat-obatan, sehingga harga pupuk yang sangat mahal membuat masyarakat enggan untuk bertani, itu pun masih adanya penibunan pupuk oleh oknum yang mencari keuntungan sendiri akibat kuranganya pengawasan aparat dalam pendistribusian pupuk dan obat itu sendiri. Ketiga, pola pikir masyarakat kita yang menurut penulis mengarah pada pragamatis, dimana menginginkan sesuatu dengan instant tanpa mau berlama-lama pada proses. Disisi lain masyarakat kita tingkat konsumsi yang sangat tinggi. Dari ketiga hal tersebut sangat dipengaruhi oleh modernisasi yang selalu dikumandangkan oleh kelompok-kelompok Negara kapitalis untuk menjajah Negara-negara yang menurut mereka adalah Negara ketiga atau Negara berkembang.

Kebudayaan yang telah berkembang di dalam masyarakat sangat dipegaruhi oleh perkembangan perilaku masyarakat di sebuah komunitas tersebut, disisi lain sebuah pergeseran peradaban yang di pengaruhi oleh faham kapitalis sampai saat ini, pola pikir masyarakat yang selalu berfikir bagaimana mereka dapat mengumpulkan modal yang sebanyak-banyaknya tanpa berfikir bagaimana sisi-sisi social yang dibangun dimasyarat telah bergeser pada aru yang namanya kapitalis.

Berdirinya RUKO sangat menginterpretasikan bahwa masyarakat tentang berdagang, dengan berdagang masyrakat dengan mudah dapat mengambalikan modal mereka. Meskipun dengan cara apapun baik dengan menipu atau pun yang lainnya.

Kita sebagai anak indonesia yang turut bertanggung jawab terhadap keberadaan Negara ini dengan cara apapun untuk menuju kesejahteraan da keadilan waraga Negara ini.

No comments: